Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Sabtu 26 April 2025, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 16.820

Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Sabtu 26 April 2025, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 16.820
(Foto Kurs Dolar-Rupiah dari Bank BCA)
Kurs Dolar AS terhadap Rupiah di Bank BCA pada hari Sabtu, 26 April 2025, lengkap dengan konteks pasar, faktor pengaruh, serta tips praktis bagi nasabah dan pelaku bisnis.

Kurs Dolar AS terhadap Rupiah di Bank BCA – Sabtu, 26 April 2025

1. Kurs Transaksi Tunai (Cash Rate)

Kurs Beli (Bank membeli Dolar AS dari nasabah): Rp16.384

Kurs Jual (Bank menjual Dolar AS ke nasabah): Rp17.224

Kurs tunai ini berlaku untuk transaksi penukaran uang fisik di cabang-cabang Bank BCA. Biasanya, kurs jual lebih tinggi daripada kurs beli, mencerminkan margin keuntungan bank serta biaya operasional transaksi tunai. Perbedaan ini dikenal sebagai spread, yang dalam kondisi pasar normal berkisar cukup wajar.

2. Kurs Transaksi Non-Tunai (E-rate)

Kurs E-rate: Sekitar Rp16.804 per Dolar AS

Kurs e-rate digunakan untuk transaksi non-tunai seperti transfer antar bank, pembayaran impor, ekspor, dan transaksi valas elektronik lainnya. Karena tidak melibatkan uang fisik, spread pada kurs e-rate biasanya lebih kecil dibandingkan kurs tunai, sehingga lebih menguntungkan bagi nasabah yang melakukan transaksi valas dalam jumlah besar atau rutin.

Kondisi Pasar Valas dan Faktor Pengaruh pada 26 April 2025

(Foto oleh Kanur Ismail dari iStockphoto)
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor makroekonomi dan geopolitik, baik domestik maupun global. Berikut adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi pergerakan kurs pada hari tersebut:

a. Kebijakan Moneter Amerika Serikat

Federal Reserve (The Fed) terus menjadi penggerak utama nilai Dolar AS di pasar global. Pada kuartal kedua 2025, The Fed masih mempertahankan kebijakan suku bunga yang ketat untuk mengendalikan inflasi, yang menyebabkan Dolar AS relatif menguat terhadap mata uang emerging markets, termasuk Rupiah. Penguatan Dolar ini tercermin dalam kurs jual yang relatif tinggi di Bank BCA.

b. Kondisi Ekonomi Indonesia

Data inflasi, neraca perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan tanda-tanda stabilitas, meskipun ada tekanan dari kenaikan harga energi dan bahan pangan global. Hal ini membantu Rupiah untuk bertahan di level Rp16.800-an terhadap Dolar AS, meskipun masih ada tekanan dari arus modal keluar (capital outflow) akibat ketidakpastian global.

c. Sentimen Pasar dan Geopolitik Global

Ketegangan geopolitik di beberapa wilayah dunia serta fluktuasi harga komoditas seperti minyak dan logam dasar turut memengaruhi permintaan aset berisiko (risk appetite). Rupiah sebagai mata uang negara berkembang cenderung tertekan saat investor global mencari aset safe haven seperti Dolar AS dan Yen Jepang.

d. Aktivitas Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) secara aktif melakukan intervensi di pasar valas untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. BI juga menyesuaikan suku bunga acuan dan melakukan operasi pasar terbuka untuk mengendalikan likuiditas dan inflasi, yang berkontribusi pada stabilitas kurs Rupiah di kisaran saat ini.

Perbandingan dengan Hari-Hari Sebelumnya

Pada minggu terakhir April 2025, Rupiah menunjukkan volatilitas yang moderat. Kurs bergerak di kisaran Rp16.870 hingga Rp16.930 per Dolar AS pada hari-hari kerja sebelumnya. Pada hari Sabtu ini, kurs beli di Bank BCA tercatat lebih rendah (Rp16.384), menandakan adanya penguatan Rupiah terhadap Dolar AS dalam transaksi tunai, sementara kurs jual tetap tinggi sebagai antisipasi volatilitas pasar.

Next Post Previous Post