Turki Sedang Mengalami Krisis, Saham Dibekukan, Mata Uang Lira Jatuh Terburuk dalam Sejarah

Turki Sedang Mengalami Krisis, Saham Dibekukan, Mata Uang Lira Jatuh Terburuk dalam Sejarah
(Foto oleh MicroStockHub dari iStockphoto)
Pasar keuangan Turki hancur lebur di tengah protes keras masyarakat atas penahanan rival politik utama Presiden Tayyip Erdogan.

Bursa Turki ambruk bahkan diberlakukan trading halt karena bursa jatuh sangat dalam.

Bursa Turki ditutup di 9.044,64 pada perdagangan Jumat (21/3/2025). Bursa jatuh 7,81% dan memperpanjang rekor negatifnya selama empat hari.

Dalam empat hari tersebut bursa ambruk 16,73%. Dalam sepakan, bursa Turki jatuh 16,57. Ini adalah rekor terburuknya sejak 2008 saat terjadi Krisis Keuangan Global. Pada Oktober 2008, bursa Turki jatuh 17,6% sepekan.

Bursa Turki juga menjadi yang terburuk di dunia sepanjang bulan ini.

Aktivitas perdagangan di bursa Turki bahkan sempat dihentikan atau dibekukan yakni pada Jumat pukul 11.27 waktu Turki setelah bursa terjun 7,01%.

Alasan Mengapa Turki Mengalami Krisis Tahun 2025

Turki mengalami krisis pada tahun 2025 karena beberapa faktor yang kompleks, baik internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa alasan utama:

1. Kebijakan Ekonomi Kontroversial dan Ketidakstabilan Politik

Kebijakan moneter yang ketat dan kebijakan ekonomi yang kontroversial telah menyebabkan inflasi tinggi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Ketidakstabilan politik juga memperburuk situasi dengan penangkapan tokoh-tokoh oposisi seperti Ekrem Imamoglu, yang memicu protes dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

2. Penangkapan Ekrem Imamoglu

Penangkapan Imamoglu, yang merupakan saingan utama Presiden Erdogan, dianggap sebagai tindakan politis yang memicu protes besar-besaran dan memperburuk ketidakstabilan politik. Penangkapan ini juga mempengaruhi pasar keuangan dan nilai mata uang Lira, yang anjlok ke level terendah dalam beberapa bulan terakhir.

3. Krisis Ekonomi yang Berkepanjangan

Krisis ekonomi Turki telah berlangsung lama, dipicu oleh inflasi tinggi (mencapai 105% menurut beberapa sumber) dan melemahnya nilai Lira. Hal ini mempengaruhi daya beli masyarakat dan meningkatkan ketidakpuasan sosial.

4. Faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal seperti sanksi internasional dan dampak global dari peristiwa geopolitik juga berperan dalam memperburuk kondisi ekonomi Turki.

Kombinasi dari faktor-faktor ini telah menciptakan lingkungan yang sangat tidak stabil, baik secara politik maupun ekonomi, di Turki pada tahun 2025.
Next Post Previous Post