Panduan Lengkap Zakat Fitrah: Dari Niat hingga Tata Caranya

 

Panduan Lengkap Zakat Fitrah: Dari Niat hingga Tata Caranya
(Foto oleh Gulcin Ragiboglu dari iStockphoto)
Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim pada bulan Ramadan menjelang Idul Fitri. Zakat ini bertujuan untuk membersihkan diri setelah berpuasa dan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang kurang mampu. 

Zakat fitrah adalah zakat diri yang diwajibkan atas setiap individu Muslim yang berkemampuan, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa atau anak-anak. Selain sebagai ritual penyucian diri setelah berpuasa, zakat fitrah juga sebagai sarana untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat kurang mampu pada hari raya

Niat zakat fitrah

Niat Zakat Fitrah adalah pernyataan yang diucapkan saat seseorang menunaikan zakat fitrah. Niat ini penting karena menentukan sah atau tidaknya ibadah tersebut. Berikut adalah contoh bacaan niat zakat fitrah:

1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

Arab Latin: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an nafsii fardhan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ".

2. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

Arab Latin: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘anni wa ‘an jamii’i ma yalzamunii nafaqaatuhum syar’an fardhan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ".

3. Niat Zakat Fitrah untuk Istri dan Anak

Arab Latin:

👉 Untuk istri: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an zaujatii fardhan lillaahi ta’aalaa.

👉 Untuk anak laki-laki: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an waladii … fardhan lillaahi ta’aalaa.

👉 Untuk anak perempuan: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an bintii … fardhan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istri/anak laki-laki/anak perempuanku, fardu karena Allah Ta‘âlâ".

Niat tidak harus diucapkan secara lisan, tetapi dapat diniatkan dalam hati saja.

Tata cara memberi zakat fitrah

Panduan Lengkap Zakat Fitrah: Dari Niat hingga Tata Caranya
(Foto oleh Molas Images dari iStockphoto)
Berikut adalah tata cara memberi zakat fitrah yang sesuai dengan ketentuan Islam meliputi:

1. Menentukan Waktu Pembayaran

Zakat fitrah dapat dibayarkan mulai dari awal Ramadan hingga sebelum shalat Idul Fitri. Namun, waktu yang paling dianjurkan adalah setelah subuh di tanggal 1 Syawal hingga sebelum shalat Idul Fitri. Pembayaran sebelum waktu ini juga diperbolehkan, tetapi tidak disarankan untuk menundanya hingga terlambat.

2. Menentukan Besaran Zakat

Zakat fitrah diberikan dalam bentuk makanan pokok seperti beras, gandum, atau kurma. Besarnya adalah satu sha' (sekitar 2,5 kg atau 3,5 liter) per jiwa. Jika dalam bentuk uang, besarnya disesuaikan dengan harga makanan pokok di daerah setempat. Contohnya, BAZNAS menetapkan Rp47.000 per jiwa untuk tahun 2025, meskipun nominal ini bisa berbeda di berbagai wilayah tergantung pada inflasi dan harga bahan pokok.

3. Membaca Niat

Sebelum membayar zakat fitrah, penting untuk membaca niat. Niat ini menentukan sah atau tidaknya ibadah tersebut. 

👉 Contoh niat untuk diri sendiri adalah:

Arab Latin: Nawaitu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala.

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ".

👉 Jika membayar untuk keluarga, niatnya adalah:

Arab Latin: Nawaitu an ukhrija zakaata al-fitri ‘anni wa ‘an jamii’i ma yalzamunii nafaqaatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala.

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ".

4. Menyerahkan Zakat

Zakat fitrah dapat diserahkan langsung kepada mustahik (orang yang berhak menerima) atau melalui amil zakat (petugas penyalur zakat) seperti BAZNAS atau lembaga zakat lainnya. Menyerahkan zakat melalui amil zakat memudahkan distribusi dan memastikan bahwa zakat sampai ke tangan yang tepat.

5. Akad Serah Terima

Ketika menyerahkan zakat kepada amil zakat, ada akad serah terima yang perlu dilakukan sebagai tanda bahwa zakat telah diserahkan dan diterima. Akad ini bisa dilakukan dalam bahasa Arab atau bahasa sehari-hari yang dipahami oleh kedua pihak. Contoh akad serah terima adalah:

Pemberi Zakat: "Aku menyerahkan zakat fitrah ini kepada Anda."

Amil Zakat: "Aku menerima zakat fitrah ini dari Anda."

6. Doa Setelah Menerima Zakat

Bagi mustahik (penerima zakat), dianjurkan membaca doa sebagai rasa syukur dan penghargaan kepada pemberi zakat:

Arab Latin: Aajarakallahu fiimaa a’thaita, wa baaraka fiimaa abqaita wa ja’alahu laka thahuuran.

Artinya: "Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu".

7. Pemilihan Lembaga Zakat

Pastikan untuk memilih lembaga zakat yang terpercaya dan transparan dalam pendistribusian zakat. Lembaga seperti BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) atau LAZ (Lembaga Amil Zakat) adalah contoh lembaga yang terpercaya.

Dengan mengikuti tata cara ini, zakat fitrah dapat diberikan dengan sah dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Next Post Previous Post