Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Kamis 13 Maret 2025, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 16.430
![]() |
(Foto Kurs Dolar-Rupiah dari Bank BCA) |
Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi dalam risetnya menjelaskan sentimen datang dari kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump yang mengguncang pasar di seluruh dunia. Trump tercatat memberlakukan dan kemudian menunda tarif pada pemasok minyak terbesar negaranya, Kanada dan Meksiko, sementara juga menaikkan bea atas barang-barang China.
Di satu sisi, China dan Kanada telah menanggapi dengan tarif mereka sendiri. Selama akhir pekan, Trump mengatakan "periode transisi" bagi ekonomi kemungkinan besar terjadi, tetapi menolak untuk memprediksi apakah AS dapat menghadapi resesi di tengah kekhawatiran pasar saham tentang tindakan tarifnya.
Dari dalam negeri, sentimen datang dari Goldman Sachs yang memproyeksikan defisit APBN akan semakin melebar dan mendekati batasnya, yakni 2,9% pada 2025. Selain itu, Goldman Sachs menurunkan peringkat obligasi negara tenor 10 dan 20 tahun menjadi neutral, serta menurunkan peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight.
Melebarnya defisit APBN 2025 dinilai sebagai dampak dari belanja jumbo untuk program seperti makan bergizi gratis (MBG), realokasi anggaran, pembentukan BPI Danantara, hingga perluasan kebijakan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui penerbitan SBN Perumahan. Risiko fiskal Indonesia menjadi alasan utama bank raksasa tersebut menurunkan proyeksinya atas pasar modal Indonesia.
Terdapat kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global dan pelemahan ekonomi domestik setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan serangkaian kebijakan fiskal.