IHSG Masih Tertekan, Berikut Saham yang Bisa Jadi Pilihan Agar Tetap Cuan
![]() |
(Foto IHSG melalui laman Google Finansial) |
IHSG pertama kali diperkenalkan pada 1 April 1983. Hari dasar untuk perhitungan IHSG adalah 10 Agustus 1982, dengan nilai dasar 100 dan hanya 13 saham tercatat pada saat itu.
IHSG dihitung setiap hari bursa, dari Senin hingga Jumat, dan datanya diperbarui secara real time dari pukul 09.00 sampai 16.00 WIB. Metode perhitungan yang digunakan adalah Market Value Weighted Average Index, di mana bobot setiap saham ditentukan berdasarkan nilai pasarnya.
IHSG Mengalami Tekanan dari Awal Tahun 2025
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah mengalami tekanan, peluang meraih cuan di pasar modal tetap terbuka. Salah satu strategi yang bisa diterapkan investor ialah mengalihkan portofolio ke saham-saham defensif.
Beberapa waktu belakangan ini, kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah mengalami tekanan. Tengok saja, pada perdagangan Selasa (11/2), IHSG berada di posisi 6.544,18 atau melemah 7,57% secara tahun berjalan.
Economist PT Panin Sekuritas Tbk Felix Darmawan mengatakan pelemahan IHSG akhir-akhir ini disebabkan oleh sentimen global yang kurang kondusif, seperti depresiasi rupiah hingga derasnya dana asing yang keluar.
Di tengah ketidakpastian pasar, Felix menilai saham defensif bisa menjadi opsi perlindungan. Beberapa sektor yang masih menarik ialah consumer staples dengan saham seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), lalu sektor kesehatan dengan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Bagi investor konservatif, Felix menyarankan untuk menunggu hingga tekanan jual mereda. Sementara itu, investor yang lebih agresif bisa mulai mengakumulasi saham-saham defensif yang valuasinya sudah cukup menarik.
Tertarik membeli saham? Anda dapat mengunjungi platform resmi pembelian saham di Indonesia.