Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Jumat 8 November 2024, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 15.551

Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Jumat 8 November 2024, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 15.551
(Foto Kurs Dolar-Rupiah dari Google Finansial)

Mata uang garuda berbalik arah menguat pada penutupan perdagangan Kamis (7/11). Penguatan ini diprediksi bakal berlanjut hingga Jumat (8/11) dengan dukungan apabila The Fed memangkas suku bunga.  Berdasarkan Bloomberg, rupiah ditutup menguat 0,59% dari sehari sebelumnya ke level Rp 15.740 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (7/11).

Sejalan, rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) pun menguat 0,46% dalam sehari ke level Rp 15.767 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pengamat Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong mengatakan rupiah bersama kebanyakan mata uang lainnya, terutama mata uang regional rebound terhadap dolar AS yang terkoreksi.

Penguatan ini utamanya didukung oleh data perdagangan China yang lebih kuat, di mana neraca perdagangan China surplus US$ 95,27 miliar. Nilai tersebut melampaui perkiraan yang sebesar US$ 75,1 miliar, didorong oleh kenaikan ekspor yang tajam sebesar 12,7% dibandingkan dengan perkiraan 5%. Meski demikian impor turun 2,3%, lebih besar dari perkiraan penurunan 1,5%. Adapun surplus yang lebih tinggi ini menunjukkan bahwa permintaan luar negeri terhadap barang China tetap kuat. 

(Foto Kurs Dolar-Rupiah dari Bank BCA)

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menilai, meskipun rupiah menguat tetapi indeks dolar relatif masih kuat membayangi rupiah dengan indeks dolar masih bertahan di atas 105, diperdagangkan mendekati level tertinggi empat bulan.

Pergerakan rupiah pada Jumat (8/11) akan sangat dipengaruhi oleh keputusan moneter The Fed, setelah sebelumnya rupiah jatuh tajam oleh sentimen kemenangan Trump. 

Sutopo menilai tidak ada data ekonomi maupun sentimen dalam negeri yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Sejatinya pergerakan rupiah masih akan sangat dipengaruhi oleh data luar negeri. 

Lukman juga memproyeksi rupiah berpotensi melanjutkan penguatan apabila rapat FOMC malam ini seperti yang diperkirakan yakni memangkas suku bunga sebesar 25bps. Oleh sebab itu, menurutnya rupiah diperkirakan bergerak di Rp 15.650- Rp 15.800 per dolar AS. 

Next Post Previous Post