Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Kamis 7 November 2024, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 15.796
(Foto Kurs Dolar-Rupiah dari Google Finansial) |
Rupiah kemungkinan masih akan menghadapi tekanan yang cukup berat dalam perdagangan di pasar spot hari Kamis ini, setelah Pilpres AS telah dimenangkan oleh Donald Trump dan Federal Reserve dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan bunga acuan nanti malam.
Indeks dolar AS mencetak reli luar biasa dan pada penutupan bursa New York dini hari tadi, DXY ditutup naik 1,61% ke level 105,08. Itu menjadi kenaikan indeks dolar AS terbesar dalam sehari, sejak terakhir terjadi pada pandemi Covid-19 empat tahun silam.
Sementara yield Treasury, surat utang AS, masih bergolak melesat hingga 23 bps untuk tenor panjang 30Y, menyentuh 4,67%. Sedang yield UST-10Y kini sudah di level tertinggi sejak April dan tenor pendek 2Y juga naik ke 4,26%.
Kurs Dolar-Rupiah Bank BCA
(Foto Kurs Dolar-Rupiah dari Bank BCA) |
Sinyal buruk bagi pasar domestik terlihat di pasar valas forward pagi ini. Rupiah NDF-1M tadi malam ditutup melemah 0,51% dan pagi ini melanjutkan pelemahan ke Rp15.858/US$.
Sedangkan di pasar spot, terlihat aksi profit taking terjadi setelah kemarin dolar AS digdaya menghempaskan mata uang Asia. Yuan offshore menguat tipis 0,04%, won 0,03%, yen juga menguat tipis 0,02% dan dolar Hong Kong 0,01%. Sementara ringgit masih tertekan 0,09% dan dolar Singapura 0,05%.
Lanskap itu memberi gambaran, rupiah masih sulit bangkit hari ini. Meski kemenangan Trump belum resmi, akan tetapi hasil hitung cepat itu sudah menjadi 'kenyataan' baru yang diterima oleh pasar.
Pemerintahan Trump diperkirakan akan menerapkan kebijakan proteksionisme ketat dengan pengenaan tarif impor besar-besaran yang bisa merugikan negara mitra dagang. Pada saat yang sama, pajak akan dinaikkan yang bisa mengerek inflasi AS dan memperlambat laju penurunan suku bunga di negeri itu.