Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BRI, Selasa 8 Oktober 2024, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 15.691

 

(Foto Kurs Dolar-Rupiah dari Google Finansial)
Nilai tukar rupiah diproyeksi kembali melanjutkan tren pelemahan pada hari ini (8/10). Kombinasi sentimen dari eksternal dan internal membuat rupiah tersungkur di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). 

Sekedar mengingatkan, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 15.687 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (7/10). Ini membuat rupiah spot melemah 1,29% dibanding penutupan Jumat (4/10) di Rp 15.485 per dolar AS. 

Tidak jauh berbeda, rupiah di JISDOR BI berada di level Rp 15.680 per dolar AS. Adapun berdassrkan JISDOR BI rupiah melemah 1,20%.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, rupiah masih akan dibayangi aksi jual di area psikologis Rp 15.700 per dolar AS, bahkan bisa saja melanjutkan ruang pelemahan ke level Rp 15.758 per dolar AS pada hari ini.

Pada perdagangan di awal pekan, rupiah mendapat sentimen negatif dari penurunan cadangan devisa Indonesia di bulan September 2024.

BI mengumumkan, cadangan devisa per akhir September 2024 sebesar US$ 149,3 miliar, turun US$ 0,3 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Agustus 2024, cadangan devisa sebesar $150,2 miliar, dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

(Foto Kurs Dolar-Rupiah dari Bank BRI)

Selain itu, pasar pun akan mencermati data inflasi konsumen dan produsen Amerika yang dijadwalkan rilis pekan ini. Menurut Nanang pelaku pasar berekspektasi adanya penurunan dari laju inflasi tersebut. 

Sementara itu, efek dari paket stimulus China pun masih membayangi kawasan Asia. Stimulus yang begitu besar ini membuat pelaku pasar berbondong-bondong masuk ke pasar China atau dengan kata lain keluar dari pasar keuangan domestik yakni Indonesia. 

Faktor lain yang menjadi beban kinerja rupiah adalah perburuan aset safe haven akibat konflik politik di Timur Tengah yang semakin memanas. Kondisi ini membuat sengketa politik semakin meluas dan nantinya memengaruhi pasar keuangan global.

Di saat bersamaan, Nanang mengatakan perburuan dolar AS meningkat karena serangkaian data ketenagakerjaan AS pasca rilis data NFP yang melonjak 254.000 dan angka tingkat pengangguran yang menyusut pada 4.1%.

Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan ditutup melemah untuk perdagangan hari ini.

Menurut Ibrahim rupiah akan berada pada kisaran Rp 15.670 - Rp 15.780 per dolar AS.

Next Post Previous Post