|
(Foto oleh JuYochi dari iStockphoto) |
Dalam beberapa waktu terakhir, nama Bjorka kembali mencuri perhatian publik setelah ia mengklaim berhasil meretas dan mengungkap data pribadi lebih dari 6 juta wajib pajak di Indonesia. Klaim ini mencakup data dari beberapa tokoh penting, termasuk Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Presiden.
Dalam artikel ini, akan dibahas secara mendalam mengenai fakta-fakta penting seputar hacker Bjorka, serangan siber yang dilakukan, serta dampaknya terhadap keamanan data di Indonesia.
Siapa Bjorka?
Bjorka adalah sosok hacker anonim yang sudah beberapa kali melakukan serangan siber di Indonesia. Sejak kemunculannya pertama kali, Bjorka telah beberapa kali merilis informasi sensitif yang ia klaim berasal dari sumber-sumber pemerintahan atau perusahaan besar di Indonesia.
Identitas asli Bjorka hingga kini masih menjadi misteri, namun ia aktif di berbagai forum internet serta media sosial untuk mengungkap data yang ia dapatkan.
Bjorka pertama kali mencuri perhatian publik ketika ia merilis sejumlah data pribadi pejabat tinggi di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, ia terus melakukan aksinya dengan skala yang semakin besar, termasuk mengklaim kebocoran data warga negara Indonesia, dari data vaksinasi hingga informasi pribadi yang sensitif.
Klaim Terbaru: Data 6 Juta Wajib Pajak di Perjual Belikan di BreachForums
|
(Foto bjorka yang memperjual belikan data NPWP dari Breach Forum) |
Breach Forums adalah sebuah forum online berbahasa Inggris yang dikenal sebagai pusat aktivitas kriminal di dunia peretasan "topi hitam".
Meskipun telah ditutup berkali-kali, forum-forum ilegal seperti Breach Forums terus bermunculan kembali, menunjukkan ketahanan komunitas peretas dalam menghadapi upaya penegakan hukum. Namun, penutupan ini tetap penting sebagai upaya menghambat aktivitas kriminal dunia maya.
Pada serangan terbarunya, Bjorka mengklaim berhasil meretas data pribadi dari 6 juta wajib pajak di Indonesia, termasuk tokoh-tokoh publik seperti Presiden Joko Widodo dan putranya, Gibran Rakabuming Raka. Data yang diklaim bocor oleh Bjorka meliputi informasi sensitif seperti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), pendapatan, hingga catatan keuangan pribadi.
Klaim Bjorka ini tentu saja mengejutkan banyak pihak, mengingat wajib pajak di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga pejabat tinggi negara. Jika benar, kebocoran data ini dapat menimbulkan risiko keamanan yang serius, terutama terkait dengan penyalahgunaan informasi pribadi.
Fakta-fakta Bjorka
Berikut sejumlah fakta mengenai hacker Bjorka yang dirangkum Bloomberg Technoz dari berbagai sumber, Kamis (19/09/2024):
1. Diduga Berasal dari Polandia
Salah satu hal yang menimbulkan banyak spekulasi adalah asal-usul Bjorka. Berdasarkan akun Twitter dengan username @bjorkanism8_, Bjorka mengklaim bahwa dirinya berada di Warsawa, Polandia. Namun, klaim ini belum dapat dipastikan kebenarannya. Beberapa pihak percaya bahwa informasi ini bisa jadi merupakan upaya pengalihan agar identitas asli Bjorka tetap misterius.
Bjorka terus berusaha menjaga anonimitasnya, meski namanya sudah mencuat ke permukaan melalui aksi peretasan besar yang melibatkan data sensitif milik warga dan pejabat penting Indonesia.
2. Meretas Data Penting, Termasuk Data SIM Card
Salah satu aksi peretasan yang paling menggemparkan adalah klaim Bjorka berhasil mendapatkan 1,3 miliar data SIM card yang mencakup informasi sensitif seperti nama lengkap, NIK, dan nomor telepon. Data ini sangat berharga karena dapat disalahgunakan untuk berbagai kejahatan siber.
Tidak hanya itu, Bjorka juga mengincar sejumlah pejabat tinggi, termasuk mantan Menkominfo Johnny G. Plate, serta mengkritik kinerja pejabat seperti Mahfud MD, Puan Maharani, dan Luhut Pandjaitan. Bjorka bahkan mengklaim telah meretas 26 juta riwayat browsing pengguna IndiHome, yang semakin memperburuk situasi terkait privasi data di Indonesia.