Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Kamis 19 September 2024, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 15.359
(Foto harga kurs Dolar-Rupiah dari Google Finansial) |
Yaitu, keputusan penurunan BI rate oleh Bank Indonesia sebesar 25 bps. Juga, yang paling ditunggu oleh banyak pelaku pasar di seluruh dunia yaitu pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat (AS), sebanyak 50 bps pada, sesuai ekspektasi pasar.
Namun, kegamangan masih tersisa ketika Jerome Powell, Gubernur The Fed, memperingatkan agar tidak mengasumsikan pergerakan setengah poin tersebut akan menentukan langkah yang akan dilanjutkan oleh pembuat kebijakan.
Dimulainya periode kebijakan moneter longgar oleh bank sentral utama sejatinya dapat memicu arus masuk modal asing yang semakin deras ke pasar keuangan domestik.
Hal itu dapat menyokong penguatan nilai rupiah lebih lanjut setelah membukukan kenaikan nilai lebih dari 6,32% selama kuartal ini.
(Foto kurs Dolar-Rupiah dari Bank BCA) |
The Fed menghadapi tugas berat, memastikan perekonomian terbesar di dunia itu bisa softlanding alias terhindar dari resesi.
Indeks dolar AS langsung turun ke 100,25 di momen keputusan The Fed diumumkan. Namun, setelah itu, indeks yang mengukur kekuatan the greenback di hadapan enam mata uang utama itu hanya ditutup melemah 0,3%.
Sedangkan pagi ini ketika pasar Asia sudah dibuka, indeks dolar AS kembali bangkit menguat ke kisaran 101,03.
Sementara rupiah di pasar offshore tadi malam ditutup di level terkuat dalam setahun terakhir. Pagi ini, rupiah NDF-1M bergerak lebih lemah di kisaran Rp15.322-Rp15.337/US$. Level itu masih lebih kuat dibanding posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp15.335/US$.
Pada pembukaan pasar valuta di Asia pagi ini, terlihat sentimen negatif justru terlihat. Beberapa mata uang dibuka melemah seperti won Korea Selatan yang tergerus 0,38%, disusul oleh ringgit yang turun nilainya 0,28%, lalu dolar Singapura dan baht Thailand yang melemah 0,17%. Yuan offshore juga tertekan 0,08% disusul dong Vietnam yang sedikit lemah 0,03%.