Apakah Hari Raya Galungan 25 September 2024 Libur Nasional? Cek Faktanya!
(Foto oleh Bicho_raro dari iStockphoto) |
Setiap tahunnya, umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan. Tahun ini, Hari Raya Galungan pertama diperingati pada 28 Februari, sedangkan yang kedua akan jatuh pada 25 September 2024. Lantas, apakah pada hari tersebut libur nasional?
Informasi ini penting diketahui oleh masyarakat luas, terkhusus umat Hindu yang akan merayakan hari raya besarnya. Berbekal informasi ini, masyarakat dapat menyusun rencana-rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Hari Raya Galungan 25 September 2024 Apakah Libur?
Sebelumnya, pemerintah telah menerbitkan rincian libur dan cuti bersama 2024. Ketentuan tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 236, 1, dan 2 Tahun 2024 tentang perubahan atas SKB sebelumnya.
Berdasarkan penelusuran dalam dokumen tersebut, diketahui bahwasanya Hari Raya Galungan 25 September 2024 tidaklah tergolong sebagai libur nasional. Pasalnya, satu-satunya hari libur pada September hanyalah Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 16 September 2024.
Di sisi lain, dalam Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2024 yang dikeluarkan Pemprov Bali, 25 September 2024 termasuk hari libur. Tujuannya adalah agar umat Hindu Bali dapat melaksanakan hari raya suci keagamaan sesuai dengan swadarmanya.
Dari sini, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya 25 September 2024 diliburkan untuk wilayah Bali saja. Sementara itu, untuk wilayah-wilayah lainnya, 25 September 2024 bukanlah merupakan hari libur.
Mengenal Galungan, Hari Raya Suci Umat Hindu
Diringkas dari Jurnal Genta Hredaya bertajuk 'Makna Filosofi Hari Raya Galungan pada Era Globalisasi' karya I Nyoman Suka Ardiyasa, hari raya umat Hindu didasarkan atas pawukon dan sasih. Contoh hari raya yang berdasarkan pawukon adalah Galungan dan Kuningan, sedangkan bila didasarkan sasih, ada Nyepi dan Siwaratri.
Kata 'Galungan' berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti menang atau bertarung. Galungan juga punya makna yang sama dengan Dungulan. Oleh karenanya, di Jawa, wuku kesebelas disebut wuku Galungan, sedangkan di Bali, disebut wuku Dungulan.
Lebih lanjut, dilihat dari situs resmi Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia, Hari Raya Galungan diperingati setiap enam bulan sekali, tepatnya setiap wuku Dungulan. Pada intinya, Galungan merayakan kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (ketidakbenaran).
Dalam kepercayaan Hindu, Hari Raya Galungan bertujuan merayakan kemenangan Dewa Indra kala melawan Mayadenawa. Perayaan ini mengajarkan manusia untuk mengendalikan nafsu, terutama nafsu buruk. Di samping itu, Galungan juga menjadi momen untuk mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.