Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Sabtu 31 Agustus 2024, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 15.532

 

(Foto kurs Dolar-Rupiah melalui laman Google Fiaansial)

Sepanjang pekan ini rupiah masih bergerak di zona penguatan dan bertahan di level terkuatnya sejak awal tahun.

Melansir data Refinitiv, pada Jumat (30/8/2024) akhir pekan ini, rupiah ditutup melemah 0,26% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi Rp15.450/US$.

Depresiasi pada akhir pekan berbanding terbalik dengan penguatan selama dua hari sebelumnya. Namun, rupiah masih mempertahankan level terkuat sejak awal tahun.

Dalam basis mingguan, tren penguatan juga masih berlanjut dengan apresiasi 0,23% dan menandai rupiah bergerak di zona hijau selama lima pekan beruntun.

Pelemahan secara harian disinyalir karena tekanan terhadap indeks dolar AS (DXY) yang terpantau naik selama tiga hari beruntun. Pada akhir pekan ini, DXY berakhir di 101,69 dan sudah naik nyaris 1% dalam sepekan.

(Foto kurs Dolar-Rupiah melalui laman Bank BCA)

Penguatan DXY menyusul data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan, ditambah belanja konsumen naik.

Ekonomi Amerika Serikat meningkat pada tingkat tahunan 3,0% pada kuartal terakhir, direvisi naik dari tingkat 2,8% yang dilaporkan bulan lalu, menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan dalam estimasi kedua PDB kuartal kedua pada hari Kamis. Perekonomian tumbuh pada kecepatan 1,4% pada kuartal pertama.

Belanja konsumen, yang mencakup lebih dari dua pertiga ekonomi, meningkat pada tingkat 2,9% yang direvisi naik. Sebelumnya dilaporkan tumbuh pada kecepatan 2,3%, dan sebagian didorong oleh upah. Itu mengimbangi penurunan peringkat investasi bisnis, sebagian besar perangkat lunak. Ekspor dan investasi inventaris swasta juga direvisi turun.

Inflasi cukup moderat, sehingga meningkatkan daya beli konsumen. Meski begitu, pada semalam ada rilis PCE AS yang keluar hasil lebih baik dari ekspektasi, potensi memberikan optimisme pada pelaku pelaku pasar yang potensi mendukung kebijakan pivot the Fed September mendatang secara soft landing.

Sebagai catatan, PCE Price Index pada Juli 2024 mengalami inflasi 2,5%, sama seperti bulan sebelumnya dan lebih baik dari ekspektasi pasar di 2,6%. Sementara dalam basis bulanan PCE price Index tumbuh 0,2%, sesuai ekspektasi pasar.

Pelaku pasar saat ini melihat prospek pemangkasan suku bunga pada bulan depan sudah semakin dekat. Hal ini masih bisa menjadi booster bagi rupiah untuk melanjutkan penguatan, lantaran penurunan suku bunga AS akan memacu dana asing kembali masuk ke emerging market, termasuk Indonesia.

Next Post Previous Post