Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Jumat 2 Agustus 2024, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 16.182

(Foto kurs Dolar-Rupiah melalui laman Google Finansial)
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan kembali menguat pada hari ini Jumat (2/8/2024). Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada Jumat (2/8/2024). 

Pergerakan diperkirakan berada di rentang Rp16.180 - Rp16.260 per dolar AS.  “Rupiah fluktuatif [hari ini] namun ditutup menguat,” ujarnya dalam riset harian yang dikutip, Jumat (2/8/2024). Ibrahim mengatakan Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga dapat dilakukan paling cepat pada bulan September jika inflasi tetap sesuai dengan ekspektasi.

Powell, yang berbicara pada konferensi pers setelah keputusan Fed untuk tidak mengubah suku bunga acuannya, menyalakan harapan investor untuk pemotongan suku bunga pada bulan September dengan menyatakan bahwa para pembuat kebijakan semakin yakin bahwa inflasi terus mendekati target 2%. Gubernur Kazuo Ueda mengatakan bank akan terus menaikkan suku bunga setelah kenaikan 15 basis poin pada hari Rabu, terutama jika ekonomi dan inflasi terus membaik sejalan dengan prospek BOJ.

(Foto kurs Dolar-Rupiah melalui laman Bank BCA)
Namun, komentar Ueda, yang muncul setelah pasar tutup, mengindikasikan bahwa bank sentral semakin dekat untuk mengakhiri langkah-langkah stimulus selama beberapa dekade lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Suku bunga acuan jangka pendek BOJ berada di sekitar 0,25% setelah kenaikan pada hari Rabu.

Pemulihan ekonomi Tiongkok terhenti karena data PMI yang lebih negatif. Data indeks manajer pembelian Caixin pada hari Kamis menunjukkan kontraksi yang tidak terduga di sektor manufaktur Tiongkok. Angka tersebut muncul hanya sehari setelah data PMI pemerintah menunjukkan tren yang sama.

 PMI Caixin merupakan titik lemah utama, mengingat sejauh ini pada tahun 2024, PMI tersebut telah melukiskan gambaran yang lebih positif tentang sektor manufaktur Tiongkok. Sementara itu, dari dalam negeri Aktivitas manufaktur nasional tercatat mengalami kontraksi setelah bertahan di level ekspansi selama 34 bulan berturut-turut. 

Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Juli 2024 kini berada di level 49,3 atau turun 1,4 poin dari bulan sebelumnya. Berdasarkan laporan S&P Global, PMI manufaktur tercatat terkontraksi di bawah level 50 terakhir kali pada Agustus 2021 saat masa pandemi. Kala itu, PMI manufaktur Indonesia berada di level 43,7.
Next Post Previous Post