Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Senin 29 Juli 2024, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 16.283

(Foto kurs Dolar-Rupiah melalui laman Google Finansial)
Mata uang rupiah dibuka menguat ke posisi Rp16.288 per dolar AS pada perdagangan awal pekan, Senin (29/7/2024). Sementara itu nilai tukar yen Jepang berdasarkan data Bloomberg berada pada level Rp106 pada pukul 10.21 WIB.   

Lalu, berapa kurs dolar AS dan Yen Jepang di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Senin, 29 Juli 2024? 

(Foto kurs Dolar-Rupiah melalui laman Bank BCA)
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah membuka perdagangan dengan menguat sebesar 0,08% atau 2 poin ke posisi Rp16.288 per dolar AS. 

Sementara itu, indeks dolar terpantau turun 0,13% ke level 103,93.  Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. 

Nilai tukar dolar Singapura naik 0,07%, won Korea menguat 0,16%, ringgit malaysia menguat 0,42% dan baht Thailand menguat 021%.  Sementara itu, mata uang yang melemah adalah yuan China sebesar 0,06%, rupee India melemah 0,03%, peso Filipina melemah 0,04% dan dolar Taiwan melemah 0,04%.

Sebelumnya Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan pada perdagangan Senin, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.290 hingga Rp16.370 per dolar AS.  Ibrahim mengatakan pelaku pasar mengambil beberapa isyarat positif dari data PDB AS kuartal kedua 2024 yang lebih kuat dari ekspektasi. 

"Fokus juga tertuju pada data indeks harga PCE AS yang akan datang, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, untuk isyarat lebih lanjut tentang pemotongan suku bunga," ujarnya dalam riset, pekan lalu (26/7/2024). Lebih lanjut, dia mengatakan pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi mereda lebih lanjut pada Juni 2024, meskipun sedikit. 

Hal itu juga terjadi beberapa hari menjelang pertemuan The Fed, bank sentral secara luas diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil dan mengisyaratkan pemotongan suku bunga pada September.   

Sementara itu, lanjutnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (25/7) untuk membantu mencapai kesepakatan gencatan senjata yang akan meringankan penderitaan warga sipil Palestina, dengan nada yang lebih keras daripada Presiden Joe Biden.  
Next Post Previous Post