Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Sabtu 22 Juni 2024, Dolar Tetap Kokoh pada Rupiah Senilai Rp 16.477

(Foto Kurs Dolar-Rupiah melalui laman Google Finansial)
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan tren pelemahan. Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.450 per dolar AS, turun 20 poin atau setara 0,12 persen dari posisi Rp 16.430 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan melemahnya nilai tukar rupiah selalu dipengaruhi dua faktor utama, yakni faktor fundamental dan sentimen jangka pendek.

Faktor fundamental yang dimaksud di antaranya adalah kondisi makroekonomi Indonesia seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan kredit. Dari sisi faktor fundamental, seharusnya rupiah bisa menguat.

Sebab, inflasi Indonesia masih terkendali di 2,8 persen pada Mei 2024 dan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1 persen pada triwulan 1 tahun ini. Begitupun dari sisi pertumbuhan kredit yang menyentuh 12,5 persen pada Mei 2024.

(Foto kurs Dolar-Rupiah melalui laman Bank BCA)

"Demikian juga kondisi ekonomi kita, termasuk juga imbal hasil investasi Indonesia yang baik. Itulah faktor-faktor fundamental yang mestinya mendukung rupiah itu akan menguat," kata Perry usai rapat dengan Presiden di Istana Negara, Jakarta, dikutip Sabtu (22/6).

Adapun faktor yang mempengaruhi pelemahan rupiah saat ini lebih kepada faktor teknikal jangka pendek, seperti ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Selain itu, berubahnya arah angin kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau the Fed, yang sebelumnya diproyeksi akan menurunkan suku bunganya hingga 3 kali pada tahun ini, ternyata tak kunjung dilakukan dan kemungkinan penurunan suku bunga hanya terjadi satu kali hingga akhir tahun nanti.

Next Post Previous Post