Rekomendasi Saham Hari ini, Saham GOTO Melejit, Borong Kenaikan Sampai 3%, Kamis 21 Maret 2024
(Foto halaman website dari GoTO Company) |
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (19/3/2024), JP Morgan mengakumulasi 787,28 juta saham GOTO. Dengan demikian, kepemilikan saham perseroan naik menjadi 1,84 miliar saham atau setara dengan 0,16%. Padahal sebelum merilis laporan keuangan, JP Morgan terpantau sempat menjual saham GOTO sebanyak 652 juta pada Selasa pekan lalu (12/3/2024). Dengan begitu kepemilikan JP Morgan menciut menjadi 1,05 miliar atau 0,09%.
Aksi JP Morgan pada kemarin juga ditiru oleh Nomura Holdings dengan memborong 103,16 juta saham pada Selasa (19/3/2024). Padahal pada sepekan lalu, fund asing itu terpantau hanya memiliki 1,73 juta saham GOTO. Saat ini total kepemilikan saham GOTO oleh Nomura sebesar 143,82 juta atau setara dengan 0,01%.
Pembelian saham oleh kedua fund asing itu merespon hasil laporan keuangan perseroan yang mengalami perbaikan positif. Sekalipun saham GOTO ditutup pada zona merah di posisi Rp72. Dalam ikhtisar kinerjanya, GOTO membukukan rugi bersih Rp11,8 triliun hingga akhir tahun 2023. Jumlah itu mengalami penurunan 60% jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp29,4 triliun.
Akan tetapi dengan catatan, kerugian itu tidak memasukkan pos goodwill yang mencapai Rp78,76 triliun. Dengan demikian rugi bersih GOTO mencapai Rp90,63 triliun. Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Hasan Zein Mahmud menyatakan terkait rugi goodwill GOTO, tidak akan terlalu membebani kinerja operasional perseroan.
Pasalnya itu hanya berpengaruh pada pencatatan rugi laporan keungan. Adapun yang perlu digarisbawahi adalah goodwill merupakan biaya non cash dan akan mengurangi biaya amortisasi bersamaan dengan pengurangan depresiasi di tahun-tahun mendatang.
Penurunan rugi bersih GOTO disebabkan kinerja pendapatan yang mengalami kenaikan. Emiten teknologi itu tercatat mencetak pendapatan bersih GOTO yang meningkat menjadi Rp14,78 triliun sepanjang tahun 2023, naik 30,3% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,34 triliun.