Kasus Covid Terus Meningkat Jelang Nataru, Dinkes Imbau Masyarakat Waspada
(Foto oleh cofotoisme dari iStockphoto) |
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada Desember 2019 dan menyebar ke seluruh dunia dalam waktu singkat.
COVID-19 menyebar dari satu orang ke
orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran pernapasan, seperti batuk
dan bersin. Gejala COVID-19 bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti demam,
batuk, dan kesulitan bernafas, hingga gejala yang lebih serius seperti
pneumonia atau sepsis. COVID-19 dapat menyebar dengan cepat dan mematikan,
sehingga pencegahan dan pengendalian penyebarannya menjadi sangat penting.
Beberapa cara untuk mencegah penyebaran
COVID-19 antara lain tetap di rumah, menghindari kerumunan, mencuci tangan
secara teratur, dan menggunakan masker saat berinteraksi dengan orang lain.
Kasus Covid naik di wilayah Jawa Barat
Kasus
penyebaran virus Covid-19 di Jawa Barat mengalami peningkatan yang signifikan
jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dalam periode 1-19 Desember 2023, Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes
Jabar) mencatat ada penambahan 744 kasus aktif.
Adapun
kenaikan terbesar terjadi pada 19 Desember di mana mencapai 100 orang dengan
kasus positif. Kota Bandung menjadi daerah dengan kenaikan tertinggi yaitu 22
orang positif terjangkit virus Covid-19.
Kepala Dinas
Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) mengimbau masyarakat untuk waspada dengan
menerapkan protokol kesehatan (proses) ketat. Terlebih, mobilisasi masyarakat
di momen Nataru diprediksi akan cukup tinggi.
"Pada
prinsipnya tetap menjaga prokes ya, pakai masker, apalagi untuk yg sakit dan
berada di kerumunan wajib juga sekarang. Terus jaga mobilitas, menjauhi
kerumunan dan kalau positif bisa meminta obat ke fasilitas kesehatan karena
kami sudah mendistribusikan ke kota dan kabupaten," ujar Vini saat
dihubungi, Jumat, 22 Desember 2023.
Jika
dirinci berdasarkan Bed Occupancy Rate (BOR) atau ketersediaan ruang perawatan
di rumah sakit, Vini menyebut angka BOR saat ini hanya menyentuh 1,3 persen.
Terlebih, pihaknya telah memberikan Surat Edaran (SE) untuk seluruh rumah sakit
agar menyiapkan 10 persen tempat tidur untuk penanganan Covid-19.
"Nah
karena ringan-ringan rumah sakit juga untuk Angka BOR itu hanya 1,3 persen,
dibandingkan waktu dulu yang tinggi sekali. Jadi Insyaallah tidak begitu
banyak," katanya.
Selain
mengingatkan kembali masyarakat untuk menjaga prokes, Vini memastikan
ketersediaan vaksin untuk vaksinasi ulang bagi tenaga kesehatan dan masyarakat
dalam kondisi siap.
"Vaksin
juga sudah di distribusikan, lalu yang terkena langsung lakukan isoman karena
kan kebanyakan ringan sekarang itu. Tapi kalau misalnya ada gejala berat itu
silahkan ke fasyankes untuk minta obat secara gratis," jelas Vini.
Terkait
Vaksinasi ulang, Vini mengungkapkan pihaknya telah menyediakan 23.100 dosis
vaksin. Jumlah itu, masih bisa bertambah melalui permintaan kepala Dinkes
daerah menyesuaikan dengan animo dan kebutuhan masyarakat.
"Kita minta sesuai dengan permintaan dari Kabupaten/Kota karena khawatir kaya dulu mubazir banyak yg tidak terpakai. Jadi buat masyarakat yang punya komorbit, lansia, ataupun yang belum Di booster kedua, silahkan divaksin di Puskesmas," jelas Vini.